Selain penggunaan obat, banyak penderita migrain mencari alternatif non-obat untuk mengurangi rasa sakit. Terapi non-obat sering dianggap lebih aman karena minim efek samping dan dapat dilakukan secara mandiri. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam telah terbukti membantu mengurangi stres yang menjadi pemicu utama migrain. Aktivitas fisik ringan juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot.
Akupunktur adalah salah satu metode terapi tradisional yang kini mendapat dukungan dari penelitian medis modern. Beberapa studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain. Selain itu, pijat terapeutik juga mampu mengurangi ketegangan pada leher dan bahu yang sering memicu sakit kepala. Kombinasi metode ini bisa menjadi solusi bagi penderita yang ingin mengurangi ketergantungan pada obat-obatan.
Perubahan gaya hidup juga menjadi bagian penting dari terapi non-obat. Tidur yang cukup, pola makan seimbang, serta pengelolaan stres dapat menurunkan risiko serangan migrain. Hindari konsumsi makanan atau minuman yang diketahui menjadi pemicu, seperti kafein berlebihan atau makanan olahan. Dengan menerapkan strategi non-obat ini secara konsisten, banyak penderita berhasil mengendalikan migrain secara lebih alami dan sehat.

